Ada seorang wanita yang berdoa dan percaya untuk suaminya bisa datang ke gereja bersamanya. Hal ini berlangsung dari tahun ke tahun, dia sangat bertekad dan bersemangat. Dia melakukan segalanya yang dia bisa. Dia meletakkan ayat firman Tuhan di seluruh rumahnya. Dia akan meninggalkan Alkitabnya terbuka berharap suaminya bisa tertarik untuk membacanya.
Dia selalu mendorong suaminya untuk datang. Terlepas dari semua yang sudah dilakukan wanita ini, suaminya tetap tidak bergeming.
Setelah satu tahun atau lebih, hal ini mulai membuat wanita ini frustasi. Hal ini mulai membuat dia putus asa. Dia kehilangan sukacitanya. Dia tidak memiliki antusiasme seperti dulu. Dia berdoa bulan demi bulan dengan penuh putus asa dan kecewa mengatakan, “Joel, saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya lakukan.”
Suatu hari saya mengatakan padanya bahwa hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah melepaskan seluruh masalahnya, dan menyerahkannya kepada Tuhan. Saya berkata, “Anda sudah melakukan semua yang dapat Anda lakukan, Anda telah berdoa… Anda sudah percaya. Sekarang letakkan semua di atas mezbah. Ambil sikap ini, Jika dia tidak pernah akan datang ke gereja pun, Tuhan, saya masih akan bahagia. Jika dia tidak pernah berubah, Tuhan, saya masih akan mempercayai Engkau sepenuhnya.."
Mungkin saat ini Anda memiliki beberapa hal yang perlu Anda serahkan kepada Tuhan. Apakah ada orang-orang yang membuat Anda frustasi karena mereka tidak berubah? Cukup berkata, “Tuhan, saya sudah melakukan semua yang bisa saya lakukan. Saya tidak akan menjalani hidup saya dengan marah lagi, saya tahu hanya Tuhan yang dapat mengubah orang, jadi saya akan kembali ke tempat perdamaian. Dan Tuhan, jika ini tidak pernah berhasil, saya meletakkannya di atas mezbah. Saya serahkan kepada-Mu.”
Ada kebebasan ketika Anda menyerahkannya. Saya tidak mengatakan untuk melepaskan impian Anda dan menyerah pada janji-janji Anda. Tidak, lepaskan frustrasi. Lepaskan kekhawatiran dan kembali ke tempat perdamaian mengetahui bahwa Tuhan memegang kendali penuh. Itulah yang wanita ini lakukan.
Dia menyerahkannya pada Tuhan, dan dia menjadi orang yang berbeda. Saya melihat dia minggu demi minggu dengan senyum lebar di wajahnya. Dia tidak marah atau frustasi lagi. Dia menikmati hidupnya dan mempercayai Allah. Lalu sekitar dua tahun kemudian pada pagi hari Minggu itu, tiba-tiba, suaminya berkata, “Aku ingin pergi ke gereja dengan kamu hari ini.”
Wanita ini hampir pingsan! Ini benar-benar gagasan dari suaminya sendiri.
Dia datang pada hari Minggu itu, dan mereka telah datang bersama-sama sejak saat itu. Itu sudah lebih dari empat tahun yang lalu, dan sekarang mereka berdua hampir tidak pernah melewatkan setiap ibadah gereja.
Teman, ketika Anda melepaskan, hal itu memungkinkan Tuhan untuk bekerja dengan cara yang ajaib dan menakjubkan.
Saya suka apa yang Daud katakan dalam Mazmur 31, “Ke dalam tangan-Mu kuserahkan diriku..” (BIS)
Ini memberitahu bahwa kita tidak harus frustasi untuk membuat sesuatu terjadi. Kita tidak perlu khawatir bahwa mimpi yang Tuhan berikan tidak akan bisa terjadi. Kita dapat tinggal dalam damai mengetahui bahwa masa depan kita berada di dalam genggaman tangan kasihNya.
Source : - http://giajemursarisurabaya.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar